Giliran Selendang Merah yang Disuguhkan Garin Nugroho

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 02 April 2013, 15:46 WIB
rmol news logo Setelah sukses menghipnotis penonton dengan opera Jawa "Iron Bed" dan "Tusuk Konde", sutradara kondang Garin Nugroho kembali hadir mementaskan kisah dengan judul "Selendang Merah". Pertunjukan akan diadakan di Teater Besar, Institut Seni Indonesia (ISI) Solo pada 7 April dan di teater Jakarta pada 13-14 April 2013 mendatang.

Selendang Merah menceritakan tentang perilaku manusia yang jungkir balik sepasang suami-istri, tuan Ledhek dan Sri Ledhek, dalam mencari monyet baru. Dalam perjalanannya, perilaku manusia yang tak terkendali mengakibatkan sifat dasar manusia dan monyet tertukar.

"Pentas ini memotret kondisi jiwa manusia yang penuh tragedi dan serba jungkir balik," ujar Garin di Solo, belum lama ini.

Walaupun fokus dengan buaya Jawa, namun Garin tetap akan memunculkan unsur budaya daerah lain seperti Minang, Nias dan Papua dalam opera ini. Aransement musik dipercayakan kepada Rahayu Supanggah yang sudah terlibat dalam karya tersebut sejak pembuatan film musikal opera Jawa delapan tahun silam.

Garin menggunakan pemain-pemain yang cocok untuk memerankan setiap pertunjukan Selendang Merah. Dua bersaudara vokalis bersuara emas, Sruti Respati didapuk sebagai pemain utama didukung oleh nama-nama yang sudah matang di dunia teater, yakni Endah Laras, Heru, dan Anggono Kusumo. Sedangkan koreografer dipercayakan pada Anggono Kusumo serta Danang Pamungkas.

"Opera Selendang Merah baru direncanakan pentas di dua kota yaitu Solo dan Jakarta. Pementasan yang melibatkan 25 seniman ini semacam gathering untuk kesempatan bagi para sponsor untuk membawa pertunjukan teater musikal ke tempat lain, termasuk ke luar negeri," kata Garin.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA