Isu yang dimainkan pihak asing untuk bisa ikut campur tangan dalam urusan di Papua antara lain adalah demokratisasi dan pelanggaran HAM. Berbagai isu aktual di Papua kerapkali dieksploitasi oleh LSM asing atau kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di forum internasional. Aksi demo menuntut referendum untuk memisahkan diri dari NKRI juga disinyalir adanya campur tangan dan kepentingan pihak asing, yang memang sengaja berupaya memecah-belah negara kesatuan RI.
Patut diduga adanya upaya organisasi internasional dan LSM tertentu yang ikut mendorong dan bahkan menyebarkan semangat antipemerintah serta mendukung aksi-aksi separatisme dengan berkedok masalah HAM dan demokratisasi. Dugaan ini tidaklah berlebihan, mengingat Papua merupakan wilayah yang paling mudah dirancang oleh pihak asing untuk dilepaskan dari NKRI karena berbagai alasan seperti letaknya yang paling timur, klaim mengenai perbedaan ras, dan masih dipersoalkannya keabsahan integrasi Papua ke dalam NKRI. Apalagi kelompok separatis Papua terus berupaya melibatkan dunia internasional agar mendukung perjuangannya dan ikut campur tangan dalam penyelesaian masalah Papua.
Mercermati hal tersebut, tentunya kita semua patut mewaspadai adanya kepentingan tertentu dibalik aktifitas kegiatan pihak asing yang dapat merugikan pemerintah RI seperti kegiatan yang berkedok sebagai lembaga swadaya masyarakat, jurnalistik, penelitian, medis, keagamaan atau aktifitas kemanusiaan lainnya.
Sebagai bangsa yang berdaulat, kita tidak boleh menyerah dan jangan sampai mau diobok-obok pihak asing. Bila terdapat tuduhan pelanggaran HAM di Papua, seyogyanya masalah tersebut diselesaikan secara internal dalam negeri. Kita harapkan semua komponen masyarakat untuk terus mewaspadai adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan isu-isu miring Papua, untuk memperkeruh situasi dan mengeksploitasinya di forum internasional.
CiswiatniKebon JerukJakarta Barat