Dan nampaknya masalah separatisme di Indonesia tidak dapat hanya ditangani oleh satu lembaga atau satu departemen saja. Perlu adanya kerja sama antar aparat pemerintah baik sipil maupun militer dalam menangani separatisme, termasuk para tokoh adat, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Setahu saya, selama ini TNI terus-menerus melakukan pembinaan teritorial dan menjajaki komunikasi dengan kelompok-kelompok yang berbeda pendapat tentang Papua. Namun, kelompok ini enggan menyatakan secara terbuka apa keinginannya sesungguhnya.
Kekerasan bukan penyelesaian satu-satunya melainkan pemerataan keadilan dan kesejahteraan secara merata tetap dikedepankan untuk bersama-sama membangun Papua. Karena tanpa pendekatan peningkatan kesejahteraan dan selalu mau membangun komunikasi ayang baik, maka pemerintah tidak akan pernah tahu keinginan kelompok tersebut. Dan bila keadaan itu terus terjadi, kelompok separatis justru tidak akan pernah tahu dan tidak dapat memahami konsep yang dibangun TNI dan pemerintah.
Kita berharap agar kelompok separatis OPM segera sadar, bahwa apa yang diperjuangkan rakyat Papua sebenarnya adalah peningkatan kesejahteraan dan keadilan bukan kemerdekaan seperti keinginan OPM. Karena kemerdekaan saat ini sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia termasuk yang di Papua. Sehingga arti kemerdekaan saat ini adalah kebebasan untuk mendapatkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat Papua.
Seharusnya yang diperjuangkan masyarakat Papua adalah merebut ilmu pengetahuan dan keahlian di bidang tehnologi, sehingga bila pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) sudah dikuasai rakyat Papua, maka Sumber Daya Alam (SDA) tentu dapat dikelola oleh rakyat Papua sendiri dengan pedoman pada otonomi daerah, sehingga tidak tergantung pada tenaga asing.
Oleh karena itu, yang ditunggu masyarakat Papua, adalah Pemerintah, aparat keamanan mencari jalan penyelesaian dengan tetap mengedepankan peningkatan kesejahteraan rakyat yang memiliki wawasan kebangsaan dan nasionalisme dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Fajar NuryantoJatijajar, TaposDepok