Dua Kali SBY Memimpin, Indonesia Bergerak ke Jurang Kebangkrutan Nasional

Selasa, 19 Juli 2011, 10:40 WIB
Dua Kali SBY Memimpin, Indonesia Bergerak ke Jurang Kebangkrutan Nasional
sby/ist
MARAKNYA kasus yang menimpa politisi Demokrat mulai meruntuhkan kepercayaan pada SBY. Rakyat mulai bosan mendengar partai penguasa, gagal mengemban amanah. Sudah terbukti dua kali SBY memimpin, Indonesia bergerak ke jurang kebangkrutan nasional.

Bagaimana tidak, pemerintahan terus mengalami gonjang-ganjing dan mengalami instabilitas politik.

Gejala ini sebenarnya bukan tidak terbaca publik. Sejak kegagalan aparat penegak hukum menangkap Muhammad Nazaruddin, kepercayaan publik mulai melemah. Apalagi, kepergian Nazaruddin ke Singapura penuh rekayasa. Sebab dirinya berhasil lolos dari jeratan KPK, sehari sebelum keputusan pencekalan dikeluarkan. Artinya, tersangka korupsi dana Wisma Atlet SEA Games ini sudah tahu akan ditangkap.
 
Berlarut-larutnya kasus Nazaruddin sangat memperburuk citra SBY dan Partai Demokrat. Kondisi diperparah, SBY mengeluh atas kinerja menterinya. UPK4 merilis banyak instruksi Presiden SBY gagal dijalankan menterinya.

Tamparan semakin keras akibat kisruh di internal Partai Demokrat. Marzuki Alie mengirim sms yang diduga bagian "kudeta tak berdarah" terhadap kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Kebencian masyarakat semakin memuncak akibat kasus pemalsuan surat MK oleh Andi Nurpati. Terbongkar semua kejahatan Partai Demokrat, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Peribahasa itu pantas dialamatkan kepada partai pemenang Pemilu 2009.

Melawan semua masalah yang mendera, SBY tidak juga sadar. Dalam beberapa kesempatan, SBY sibuk membela politisi Demokrat. Akibatnya, masalah negara terbengkalai. Harga kebutuhan pokok melonjak tinggi, RUU BPJS terbengkalai dan koruptor bebas berkeliaran.

Tidak heran, demokrasi Indonesia mendapatkan ancaman. Presiden SBY mulai kehilangan kepercayaan di mata publik. Terakhir, ketika Hari Lahir NU (Harlah NU) kaum Nahdliyin meninggalkan acara ketika SBY bersiap pidato. Sebuah fakta, masyarakat mulai cerdas, kritis sekaligus muak melihat politik citra pemerintah. Sebab secara nyata, masyarakat sudah bisa menilai pemerintah tidak lagi pro rakyat.


Inggar Saputra

Jalan Cipinang Pulomaja RT 007/10 CBU Jaktim 13410
email: [email protected]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA