Acara digelar di Swiss-Belinn Hotel Kemayoran, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025, menjelang pra-Musyawarah Wilayah (Pramuswil) PKB DKI Jakarta.
Buku menggambarkan potret perjalanan politik Ahlusunnah wal Jamaah an-Nahdliyah yang menjadi ideologi politik PKB DKI Jakarta dengan peran dan sepak terjang aktor utamanya Hasbiallah Ilyas yang juga ketua DPW PKB DKI.
Bedah buku menghadirkan tiga narasumber: inisiator dan penulis buku sekaligus Sekretaris DPW PKB DKI Mohammad Fauzi, Pemimpin Redaksi RMOL Ade Mulyana, danDirektur Eksekutif Kajian Politik Nasional Adib Miftahul. Acara dipandu penulis buku Ahmad Kholil.
Dalam sambutannya, Hasbiallah Ilyas menegaskan bahwa Jakarta tidak bisa dilepaskan dari identitas Betawi sebagai tuan rumah sekaligus penjaga persatuan. Menurutnya, Jakarta adalah barometer Indonesia karena keberagaman yang hidup di dalamnya.
“Jakarta adalah miniatur Indonesia. Persatuan itu betul adanya, dan itu lahir dari Betawi,” kata Hasbiallah membuka acara.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Betawi membawa nilai Islam tengah yang ramah, terbuka, dan menjadi perekat sosial.
“Simbolnya Islam Ahlussunnah wal Jama'ah. Betawi adalah simbol keberagaman yang nyata,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: