Sinergi keduanya menciptakan rantai ekonomi yang lebih hidup di desa, mulai dari peningkatan produksi hingga penyerapan tenaga kerja baru.
Sebagai contoh, Ketua Asosiasi Pemerhati Desa Indonesia (Apdesi) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sri Rahayu Usmi mengusulkan program MBG dikelola oleh Kopdes Merah Putih.
Dengan dikelolanya Kopdes Merah Putih, program prioritas presiden Prabowo Subianto ini dapat menciptakan lapangan kerja dan menjadi penggerak ekonomi lokal di tingkat desa khususnya.
“Seharusnya, menurut saya, MBG ini diberdayakan ke Kopdes sehingga satu lapangan kerja terbuka, dan kedua, hasil-hasil yang ada di desa itu bisa terserap,” kata Rahayu dalam keterangan tertulis, Sabtu 15 NOvember 2025.
Ia menjelaskan, kolaborasi MBG dan Kopdes menjadi solusi konkret bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, selama pelaksanaannya disesuaikan dengan potensi sumber daya manusia dan alam setempat.
“Terkait Kopdes Merah Putih memang antara potensi sumber daya manusia dan alam ini harus kemudian diselaraskan, karena jangan sampai melakukan kegiatan usaha yang tidak ada relevansinya dengan potensi desanya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Jayadi Nas optimis tahun ini pengangguran di Sulsel akan berkurang dengan adanya program nasional tersebut.
Sebab, kata dia, saat ini ada beberapa program yang bisa menyerap tenaga kerja, seperti SPPG atau dapur MBG.
“Kan SPPG itu ada 47 (tenaga kerja), juga di Koperasi Merah Putih minimal 5. Itu adalah peluang yang sangat baik,” pungkas Jayadi.
BERITA TERKAIT: