Ketua Umum IIYF, Ravindra, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif kerja sama teknis antara Indonesia dan India, seraya menyebut kolaborasi tersebut sebagai simbol ikhtiar kemanusiaan untuk membangun masa depan yang lebih beradab.
“Pangan adalah bahasa universal kemanusiaan. Ketika dua negara besar seperti Indonesia dan India berkolaborasi dalam memastikan anak-anaknya tumbuh sehat dan berdaya, sesungguhnya kita sedang menulis babak baru solidaritas global dari Selatan dunia,” ujar Ravindra dalam keterangannya pada Jumat, 31 Oktober 2025.
IIYF tengah menyiapkan kunjungan ke India untuk mempelajari praktik terbaik dari Mid-Day Meal Scheme, program makan bergizi gratis yang telah menjangkau lebih dari 120 juta anak sekolah di India.
Dalam kunjungan itu, delegasi IIYF juga akan berdialog dengan anak muda India, lembaga sosial, dan akademisi mengenai strategi inovatif memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas.
“Kami ingin menghadirkan diplomasi yang hidup, diplomasi yang berakar pada solidaritas dan pengetahuan. Bagi kami, diplomasi bukan sekadar pertemuan antar elit, tetapi perjumpaan antar hati dan gagasan, di mana generasi muda memaknai kemitraan sebagai panggilan nurani untuk membangun dunia yang lebih adil,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ravindra menilai program MBG bukan hanya intervensi sosial, melainkan investasi moral dan peradaban.
Ia menegaskan, kolaborasi Indonesia–India merupakan contoh nyata dari semangat South-South Cooperation yang berpihak pada manusia, bukan sekadar pada statistik ekonomi.
“Anak-anak yang mendapat makanan bergizi hari ini adalah pembawa obor peradaban esok hari. Mereka bukan sekadar penerima manfaat, tetapi benih-benih masa depan yang akan menentukan arah sejarah,” tuturnya.
BERITA TERKAIT: