Uang hasil rampasan negara itu diserahkan oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dalam sebuah seremoni yang sarat makna.
Dengan gaya khasnya yang tegas namun diselingi humor, Prabowo membuka sambutan dengan rasa syukur. Ia menyebut momen tersebut sebagai penanda baik bertepatan dengan genap satu tahun pemerintahannya.
“Kebetulan ini pas satu tahun saya dilantik sebagai presiden. Jadi saya merasa ini istilahnya tanda-tanda baik di hari satu tahun,” ujar Prabowo.
Prabowo menilai Kejaksaan Agung telah memperlihatkan kerja keras, kegigihan serta keberanian sehingga bisa membantu negara menyelamatkan kekayaan.
Dalam pidatonya, Prabowo mengajak masyarakat membayangkan besarnya nilai uang hasil sitaan tersebut. Ia menyebut, Rp13,255 triliun bukan sekadar angka, melainkan potensi besar untuk memajukan rakyat kecil.
“Ingat, kalau kita lihat ini, ini sama dengan 8.000 sekolah bisa diperbaiki. Lima juta nelayan bisa hidup layak, lima juta! Dengan uang yang ada di sini,” tegasnya.
Di sisi lain, Prabowo menegaskan keprihatinannya terhadap para koruptor yang tega menyelewengkan kekayaan negara, terutama dari sektor-sektor vital seperti pangan dan energi.
“Saya ini greget,” ujarnya lantang.
“Saya ingin kalau bisa, kita kejar lagi kekayaan yang diselewengkan.”
Prabowo lantas memuji kinerja Kejaksaan Agung di bawah pimpinan ST Burhanuddin yang berhasil menindak korupsi di sektor strategis seperti garam, gula, baja, dan kini sawit. Ia menegaskan, keberhasilan semacam ini harus menjadi semangat baru untuk menegakkan keadilan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
BERITA TERKAIT: