Menurut laporan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, rapat yang berlangsung di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta itu membahas sejumlah agenda strategis nasional, salah satunya investasi Patriot Bond.
“Beliau juga menerima laporan dari Menteri Investasi, Bapak Rosan, berkenaan dengan realisasi investasi kita, termasuk realisasi dari Patriot Bond kita," ungkap pria yang kerap dipanggil Pras kepada awak media usai rapat.
Selain itu, rapat juga membahas program pengelolaan sampah skala besar Waste to Energy yang baru-baru ini diluncurkan.
"Termasuk program yang kemarin sudah di-launching yaitu Waste to Energy. Itu adalah program pengelolaan sampah kita yang akan dibangun di 34 kabupaten dan kota yang sampahnya sudah di atas 1.000 ton per hari,” ujarnya.
Pras menambahkan, pemerintah telah menemukan skema pendanaan bersama mitra Danantara untuk mempercepat pembangunan fasilitas pengelolaan sampah tersebut.
“Alhamdulillah tahun ini kita dengan sekarang pemilik di Danantara dapat mencari skema sehingga penanganan terhadap masalah sampah, terutama di 34 kabupaten/kota, dan ini sudah akan siap dibangun di 10 titik, termasuk di Bantar Gebang,” jelasnya.
Selain sektor investasi dan pengelolaan lingkungan, Presiden Prabowo juga menerima laporan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto terkait penguatan sumber daya manusia (SDM) berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Kemudian juga tadi ada laporan dari Bapak Menteri Dikti Saintek, berkenaan dengan persiapan-persiapan di bidang sumber daya manusia yang berbasis STEM,” kata Pras.
Presiden menugaskan kementerian terkait untuk mempercepat pembangunan SDM dalam rangka mendukung hilirisasi dan pengawakan berbagai program strategis nasional, terutama di sektor perkebunan dan kelautan.
“Bapak Presiden menugaskan khusus kepada Menteri Dikti Saintek untuk mempersiapkan sumber daya manusia tersebut,” pungkas Mensesneg.
BERITA TERKAIT: