Begitu dikatakan Sekretaris Jenderal GibranKu, Pangeran Mangkubumi yang belakangan menuai perdebatan dalam konteks teknis hingga keberlanjutannya.
"Kita sering bicara soal infrastruktur fisik seperti jalan tol, pelabuhan, bandara. Itu penting. Tapi, apakah ada infrastruktur yang lebih krusial dari membangun SDM Indonesia?" kata Pangeran kepada wartawan di Jakarta, Jumat 3 Oktober 2025.
"Program Makan Bergizi Gratis adalah upaya membangun jalan tol di dalam tubuh setiap anak, memastikan nutrisi vital bergerak lancar menuju otak mereka," tegas Pangeran.
Dalam perspektif lain, Pangeran menyebut MBG sebagai ikhtiar pemerintah dalam membasuh luka struktural yang selama ini diderita anak-anak bangsa di pelosok negeri mulai dari kelaparan tersembunyi, malnutrisi kronis, dan persoalan gizi buruk yang masih menjadi PR bangsa kita saat ini.
“MBG adalah manifestasi dari sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sudah saatnya kata keadilan terasa dalam setiap suapan nasi yang bersih, dalam gizi yang cukup,” tuturnya.
Meski menyatakan dukungan penuh, Pangeran tak lantas menutup mata terhadap potensi kerikil di jalan. Ia mengingatkan bahwa tantangan terbesar program ini adalah pada akurasi data, distribusi yang merata, pengawasan mutu gizi hingga keamanan dan kehigienisan makanan yang disajikan.
Bahkan Pangeran menyebut, program MBG ini menuntut keberanian negara untuk melakukan evaluasi berkelanjutan.
“Makanan adalah berkah, tapi bila tidak dikelola dengan tepat, bisa menjadi bencana senyap,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: