LaNyalla sebelumnya telah bersurat langsung ke Presiden Prabowo Subianto terkait polemik Permenpora 14/2024.
“Tentu saya berterima kasih kepada Presiden dan Menpora yang cepat merespon aspirasi yang ada. Karena aspirasi tersebut memang benar-benar muncul dari kalangan pelaku dan pengurus olahraga nasional, termasuk cabor dan para atlet,” ungkap LaNyalla yang juga Ketua Umum PB Muaythai Indonesia dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa, 23 September 2025.
Ia juga meminta Erick dalam melakukan penyederhanaan Permenpora perlu melibatkan stakeholder olahraga nasional, terutama KONI dan KOI.
“Itu agar semua regulasi keolahragaan yang dibuat memenuhi unsur meaningful public participation dari insan olahraga nasional,” tegasnya.
Permenpora Nomor 14/2024 telah banyak membuat kegelisahan pembinaan olahraga prestasi, di seluruh Indonesia. Dalam Permenpora itu, ada beberapa pasal yang melanggar undang-undang keolahragaan, dan juga bertentangan dengan Olympic Charter.
Menpora Erick mengatakan pencabutan aturan tersebut sejalan dengan Piagam Olimpiade (Olympic Charter) serta perintah Presiden Prabowo Subianto melalui Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029.
“Jadi ini ada payungnya juga. Di mana beliau (Presiden Prabowo Subianto) menginginkan ada rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2025 sampai 2029 untuk pengembangan organisasi olahraga yang harus berstandar internasional,” ungkap Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 23 September 2025.
BERITA TERKAIT: