"Program ini sudah menjangkau sebanyak 29,8 juta penerima manfaat," ujar Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi dalam keterangannya, Kamis, 19 September 2025.
Program ini diluncurkan sejak 10 Februari 2025 sebagai bagian dari strategi nasional membangun sistem kesehatan yang adil. Hingga kini, sebanyak 32,3 juta orang telah terdaftar dan tersebar di 10.226 Puskesmas seluruh Tanah Air.
Tahun ini, pemerintah menargetkan 60 juta penerima manfaat dan cakupan penuh secara bertahap. CKG melibatkan Puskesmas, Posyandu, sekolah, klinik BPJS, kantor, dan komunitas.
Dari 29,8 juta masyarakat yang sudah mendapatkan layangan, 5,9 juta di antaranya peserta didik dari 91.184 sekolah. Mulai dari jenjang SD hingga SMA, termasuk pesantren di 38 provinsi.
Sebaran dari masyarakat peserta cek kesehatan gratis meliputi perempuan dengan total 17.176.524 orang dan laki-laki sebanyak 12.688.214 orang. Peserta terbanyak berasal dari Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat.
"Jumlah populasi di provinsi-provinsi tersebut sangat besar. Kita juga menginginkan supaya provinsi lain segera mengejar dengan
rate yang sama,” ujarnya.
Papua, Papua Barat, dan Papua Pegunungan menjadi provinsi dengan jumlah peserta CKG paling sedikit.
Untuk mengejar target 60 juta penerima manfaat tahun ini, pemerintah akan terus mengoptimalkan tren pendaftar dan kehadiran periode 10 Februari hingga 17 September 2025, yakni 603.059 pendaftar dan 491.597 orang setiap hari, baik di Puskesmas maupun di sekolah.
BERITA TERKAIT: