Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan, perkembangan Kopdes Merah Putih semakin pesat dan menguntungkan, di mana hasil usaha akan kembali kepada anggota yang mayoritas adalah warga desa.
“Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan Kopdes Merah Putih berperan signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa,” kata Ferry dalam kegiatan Peninjauan Kopdes Merah Putih Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Tuban, Jawa Timur, Sabtu 13 September 2025.
Seperti di Desa Pucangan, sebanyak 1.200 warga desa telah menjadi anggota dari total sekitar 4.000 penduduk usia produktif di desa tersebut.
Angka ini, kata Ferry, menunjukkan bahwa sekitar 20 persen masyarakat desa sudah terlibat aktif dalam koperasi, dan diharapkan jumlah ini akan terus bertambah seiring meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap manfaat koperasi.
Selain itu, kata Ferry lagi, Kopdes Merah Putih Pucangan ini tidak terlepas dari bimbingan Pondok Pesantren Sunan Drajat yang telah memiliki pengalaman dan skala usaha koperasi yang besar.
“Pesantren juga berperan sebagai pembina, dan mentor bagi koperasi desa yang baru berkembang, mentransfer pengetahuan dan pengalaman untuk memperkuat pengelolaan koperasi desa,” ungkapnya.
Kopdes Merah Putih Pucangan merupakan bagian dari inisiatif penguatan ekonomi berbasis pesantren dan desa dengan tujuan utama memberdayakan masyarakat melalui sistem ekonomi kolektif.
Kementerian Koperasi (Kemenkop) juga tengah menyiapkan program Business Assistant (BA) yang akan membimbing pengurus dan karyawan koperasi desa.
Termasuk dukungan dari BUMN seperti BRI, yang menyediakan fasilitas BRI Link sebagai insentif untuk menarik minat masyarakat bergabung.
Selain itu, Pertamina, ID Food, dan Bank Himbara turut memberikan pelatihan terkait tata cara pencairan plafon pinjaman yang disediakan untuk masing-masing Kopdes Merah Putih.
Ferry mengatakan, dari data pengawas Kopdes Merah Putih, hingga kini koperasi sudah menunjukkan keuntungan sebesar 50 persen, meskipun belum menerima pencairan plafon pinjaman dari Pemerintah.
“Hal ini menunjukkan tingginya semangat masyarakat desa untuk berproduktivitas melalui koperasi,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: