Ia merinci sejumlah strategi telah disiapkan di antaranya dengan mendorong kenaikan investasi, penguatan sektor industri, hingga menjaga konsumsi domestik.
"Pemerintah terus menyiapkan strategi ke depan, di mana semester ke-2 ini kenaikan investasi diharapkan bisa mencapai di atas Rp900 triliun," kata Airlangga di Main Hal Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Senin 1 September 2025.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan kenaikan impor barang modal 32,5 persen, capex BUMN dan belanja modal pemerintah yang akan digencarkan pada semester ini.
"Tentu ada beberapa stimulus yang akan didorong juga di semester II. Realisasi belanja diharapkan di semester II ini bisa mencapai 25 persen atau angkanya Rp694 triliun. Dan harapannya ini juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan," terangnya.
Pemerintah juga menyiapkan sejumlah stimulus untuk mendorong daya beli masyarakat, seperti kredit investasi padat karya untuk revitalisasi mesin produksi di sektor tekstil, furnitur, dan makanan-minuman.
Selain itu, program prioritas perumahan melalui peningkatan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari 220 ribu menjadi 350 ribu rumah, insentif PPN ditanggung pemerintah hingga 100 persen, serta bantuan stimulan perumahan swadaya untuk 41 ribu rumah, serta Program Perumahan BPJS Naker untuk buruh.
Pemerintah juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus perumahan yang ditargetkan dapat mendorong pembangunan sekitar 450 ribu rumah dengan nilai Rp130 triliun.
Ada pula stimulus sektor pariwisata khususnya melalui event nasional dan bundling paket wisata pada libur Nataru 2025-2026, serta diskon transportasi untuk kereta api, kapal laut, dan tarif tol menjelang akhir tahun.
Tak hanya itu, pemerintah, kata Airlangga juga akan melakukan akselerasi program makan bergizi gratis dengan target 17 ribu SPPG dan 51 juta penerima di September 2025, dan naik menjadi 25 ribu SPPG dan 75 juta penerima di November 2025.
"Nah seluruh program ini dilancarkan untuk mengerjakan perekonomian di masyarakat atau di rakyat, secara langsung sambil menjaga konsumsi domestik," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: