Dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI 2025 di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2025, Prabowo menyebut kelangkaan itu sebagai bukti adanya penyimpangan dalam sistem ekonomi nasional.
"Sungguh aneh dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia pernah mengalami kelangkaan minyak goreng. Ini aneh sekali. Tidak masuk di akal sehat," tegas Prabowo.
Menurutnya, kelangkaan itu bukanlah murni masalah produksi atau distribusi, melainkan hasil dari praktik manipulasi di pasar. Prabowo menyindir pelaku serakahnomics yang menipu dan merugikan masyarakat kecil.
"Dan ternyata memang itu ternyata adalah permainan manipulasi yang tadi sudah disinggung oleh Ketua DPR. Yang saya beri nama serakahnomics," ujarnya.
Prabowo mengingatkan, negara sudah memberikan banyak subsidi untuk sektor pertanian, mulai dari pupuk, alat pertanian, hingga irigasi. Namun, harga pangan kadang tetap tidak terjangkau oleh sebagian rakyat.
"Juga sungguh aneh, kita subsidi pupuk, subsidi alat pertanian, subsidi alat irigasi, waduk, kita subsidi beras, tapi harga pangan kadang-kadang tidak terjangkau oleh sebagian rakyat kita," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: