Prabowo Jadi Presiden Paling Aktif Kunjungi ITB Setelah Soekarno

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 07 Agustus 2025, 11:32 WIB
Prabowo Jadi Presiden Paling Aktif Kunjungi ITB Setelah Soekarno
Presiden Prabowo Subianto di acara KSTI 2025, ITB, Bandung, Kamis, 7 Agustus 2025/RMOL
rmol news logo Presiden Prabowo Subianto disebut sebagai Presiden Republik Indonesia yang paling aktif mengunjungi Institut Teknologi Bandung (ITB) setelah Presiden pertama RI, Soekarno.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek), Brian Yuliarto, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), ITB, Bandung, Kamis pagi, 7 Agustus 2025. 

“Presiden yang sangat aktif mengunjungi ITB adalah Bapak Presiden Prabowo, yang kedua setelah Presiden Soekarno,” ungkap Brian, merujuk laporan yang disampaikan oleh Rektor ITB dalam acara tersebut.

Lebih lanjut, Brian menyebut bahwa Konvensi KSTI 2025 merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo sebagai bentuk keseriusan negara dalam membangun sinergi antara peneliti, akademisi, dan industri. 

Konvensi ini, menurut Brian, menjadi momentum bersejarah karena berhasil mengumpulkan lebih dari 2.200 peserta, termasuk 1.066 peneliti unggulan bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) dari seluruh Indonesia.

“Kita sama-sama mengetahui bahwa Bapak Presiden kita, Presiden Prabowo, senantiasa menginspirasi, menginisiasi, dan mengumpulkan peneliti-peneliti Indonesia di manapun berada,” ujarnya.

Konvensi yang akan berlangsung selama tiga hari ini mencakup berbagai kegiatan strategis, seperti penyusunan peta jalan riset teknologi nasional, penguatan keterhubungan antara sains dan kebijakan publik, serta pameran lebih dari 400 hasil riset unggulan dari berbagai perguruan tinggi. 

Hasil-hasil riset ini akan dipertemukan langsung dengan pihak industri dan kementerian untuk mendorong pemanfaatan nyata dalam pembangunan nasional.

Selain itu, peserta konvensi terdiri dari 401 rektor dan wakil rektor PTN-PTS, 351 dosen STEM dari Jawa Barat dan Jakarta, 26 diaspora ilmuwan Indonesia di luar negeri, 171 mahasiswa doktoral, 150 guru besar dan senat akademik ITB, serta lebih dari 250 perwakilan dari 18 kementerian/lembaga, 15 BUMN, dan sektor swasta nasional.

Dengan skala dan semangat kolaboratif yang ditampilkan, Konvensi KSTI 2025 menjadi penanda penting arah baru pengembangan riset dan teknologi Indonesia di era pemerintahan Presiden Prabowo.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA