Menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar, peringatan Tahun Baru Islam bukan sekadar seremoni, tapi harus menjadi titik tolak perubahan menuju pribadi yang lebih baik.
“Sepertinya tidak ada artinya kita memperingati Muharaman, kalau terjadi degradasi kualitas individu umat,” kata Menag seperti dikutip redaksi melalui keterangan resminya, Jumat 27 Juni 2025.
Ia menekankan bahwa semangat hijrah perlu dimaknai secara mendalam sebagai upaya pembenahan diri secara spiritual, sosial, dan moral.
"Ini adalah momen untuk evaluasi dan transformasi diri. Kita harus terus memperbaiki kualitas hidup dan keimanan kita,” tambahnya.
Menag Nasaruddin, yang juga menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal juga berharap momentum Tahun Baru Islam ini membawa dampak positif bagi perdamaian global, terutama di kawasan Timur Tengah yang masih dilanda konflik.
“Semoga Allah benar-benar memberikan ketukan hati yang kuat kepada jiwa-jiwa dan pikiran-pikiran para pihak yang sedang berkonflik di kawasan Timur Tengah, sehingga dunia dapat menyaksikan betapa indahnya kedamaian dan persahabatan,” tutup Menag.
BERITA TERKAIT: