Wisatawan Terlantar di Perbatasan Thailand-Kamboja, ASEAN Diminta Turun Tangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Rabu, 25 Juni 2025, 11:06 WIB
Wisatawan Terlantar di Perbatasan Thailand-Kamboja, ASEAN Diminta Turun Tangan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Militer Thailand menutup perbatasan dengan Kamboja di enam provinsi, menyusul memburuknya hubungan kedua negara pasca-konfrontasi bersenjata pada 28 Mei 2025 yang menewaskan tentara Kamboja. 

Kebijakan tersebut berdampak langsung terhadap mobilitas warga dan wisatawan, yang kini tertahan di sejumlah titik perbatasan. 

Penutupan ini berlaku bagi seluruh kendaraan dan pejalan kaki, kecuali pelajar dan pasien yang membutuhkan perawatan medis.

Meski kedua negara sebelumnya telah menyepakati langkah-langkah untuk meredakan ketegangan, situasi di perbatasan dilaporkan masih memanas.

Menanggapi perkembangan ini, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menyerukan kepada Pemerintah Thailand dan Kamboja agar segera mencapai kesepakatan damai.

"Menyerukan Pemerintah Thailand dan Kamboja segera dapat mencapai kesepakatan untuk menurunkan tensi hubungan kedua negara yang memanas," kata Mardani lewat akun X miliknya, Rabu 25 Juni 2025.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mendorong ASEAN untuk memfasilitasi dialog yang produktif dan penuh rendah hati antara kedua negara.

"ASEAN dapat memfasilitasi dialog produktif dan rendah hati agar perbatasan kembali dibuka," ungkap Mardani.

Ketegangan ini menjadi ujian serius bagi stabilitas kawasan dan mekanisme penyelesaian konflik di bawah kerangka kerja ASEAN.

"Kami mendoakan semua warga dan turis yang menunggu di perbatasan diberi kesabaran dan kemudahan," tandas Anggota Komisi II DPR RI tersebut.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA