"Kekuatan Kopontren ini mirip dengan masa Sarekat Dagang Islam (SDI) dahulu," kata Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono saat menyambangi Pesantren Terpadu Al-Yasini Abdul Mujib Imron, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu, 22 Juni 2025.
Pada masanya, SDI hadir untuk melindungi kepentingan pedagang muslim dari persaingan dagang era kolonial Belanda. Kini, koperasi, khususnya Kopdes Merah Putih diharapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi desa di tengah perkembangan zaman.
Di Ponpes Terpadu Al-Yasini Abdul Mujib Imron, Wamenkop mengapresiasi para santri yang menyatakan kesiapan untuk ikut andil mengelola Kopdes Merah Putih.
"Kita menginginkan santri sebagai pelaku dan pencipta solusi, termasuk dalam bidang ekonomi, baik kewirausahaan, koperasi santri, pertanian modern atau teknologi halal," jelasnya.
Dalam lawatannya ke Ponpes Terpadu Al-Yasini Abdul Mujib Imron, Wamenkop turut didampingi Staf Khusus Menteri Koperasi Bidang Ekonomi Produktif dan Kreatif Usaha Koperasi, Ambar Pertiwiningrum; Anggota DPR Fraksi PKB, Jazilul Fawaid.
Hadir pula Ketua Kopontren Al-Yasini, Samsul Arifin; Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Endy Alim Abdi Nusa; dan Direktur Pembiayaan Syariah Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Ari Permana.
BERITA TERKAIT: