Disinggung mengenai Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang seolah tidak membenarkan hasil tim gabungan pemburu fakta (TGPF), Bambang Pacul lagi-lagi menyebut segala sesuatu akan berkaitan dengan rasa subjektivitas seseorang.
“Nah, ini lagi-lagi mengkontradiksikan. Itu mengkontradiksikan kayak begini, ini nggak akan selesainya. Nggak akan selesainya. Kalau bikin lah sejarah sendiri kan, begitu lah. Jadi silakan Pak Fadli Zon bikin sejarahnya sendiri, silahkan,” kata Bambang Pacul di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR, Senayan, Senin, 16 Juni 2025.
“Nanti ada yang kontrak, peristiwa, disetop pun. Itu banyak sekali dan mereka juga menantikan fakta-fakta. Mereka menantikan fakta-fakta,” sambungnya.
Politikus PDIP mengibaratkan dengan penulisan sejarah Kornel Wafer yang berbeda Anderson, lantaran semua pihak memiliki kepentingan dalam penulisan sejarah dan juga subjektivitas.
“Karena Republik Indonesia ini tetap penduduknya bagian belahan dunia timur. Itu pakai rasa. Nah, itu lah. Kalau marah, marahnya bersama-sama bikin terusan saja. Tidak baik. Biarkanlah mengalir aja,” ujarnya.
“Tetapi, fakta sesuatu dengan fakta lain, karena dari 10 fakta yang tidak menguntungkan, 2 fakta bisa dibunuh. Yang 3 fakta ini sebenarnya lemah, dinaikkan karena cocok dengan subjektivitas penulisnya, susah, siapapun susah itu nanti, gitu loh. Apakah kalau Pak Pacul yang nulis? Podo wae aku juga punya subjektivitas, gitu loh,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: