Jokowi Lebih Pilih PSI, Golkar: Ya Monggo Saja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 16 Juni 2025, 14:34 WIB
Jokowi Lebih Pilih PSI, Golkar: Ya Monggo Saja
Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Muhammad Sarmuji/RMOL
rmol news logo DPP Partai Golkar tak mempermasalahkan kalau akhirnya Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) lebih memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai tempat bernaung di ranah politik.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin 16 Juni 2025. 

“Ya tergantung Pak Jokowi saja, Pak Jokowi mau masuk ke partai mana, mau berdiam di rumah yang mana. Kalau mau di PSI, ya monggo,” kata Sarmuji. 

Namun demikian, Sarmuji menyatakan bahwa partainya juga terbuka seandainya ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu ingin bergabung ke Partai Golkar. 

“Kenapa kita membuka pintu? Karena kita tidak membeda-bedakan satu warganegara dengan warganegara yang lain,” tuturnya. 

Sarmuji menegaskan bahwa partainya tidak bisa menutup pintu bagi setiap warga negara yang ingin bergabung dengan partai berlambang beringin itu. Termasuk untuk Jokowi. 

“Kita enggak bisa terus ngomong, wah enggak ada pintu buat Pak Jokowi lho rakyat biasa saja, RT saja kita terima, apalagi mantan presiden, pasti pintu kita terbuka. Tetapi apakah Pak Jokowi pasti masuk Golkar, enggak juga, karena tergantung dari Pak Jokowi, Pak Jokowi mau berlabuh di partai yang mana,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI ini. 

Ditanya lebih jauh mengenai potensi Jokowi gabung Partai Golkar, Sarmuji enggan berspekulasi. Sebab menurutnya, hal itu merupakan hak Jokowi sebagai warga negara untuk berpolitik dan memilih partai politik. 

“Ya itu juga sangat tergantung dari apa yang dimaui oleh Pak Jokowi,” ujarnya. 

Meskipun, kata Sarmuji, hampir semua sosok yang pernah atau tengah menjabat Presiden RI merupakan kader partai politik. 

“Kalau presiden yang terdahulu banyak yang berpartai, banyak. Bu Megawati juga berpartai, Pak SBY berpartai, Pak Habibie juga berpartai, meskipun tidak menjadi pengurus aktif di satu kepengurusan partai. Di Golkar beliau tercatat menjadi kader Partai Golkar, di Dewan Kehormatan kalau enggak salah waktu itu juga masih tercatat,” tuturnya. 

“Malah hanya Pak Jokowi yang belum menentukan berpartai atau tidak berpartai. Pak Jokowi saya yakin akan mengkalkulasi manfaat dan mudharatnya kalau beliau berpartai. Baik kemanfaatan untuk diri beliau maupun kemanfaatan untuk bangsa,” demikian Sarmuji. 

Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi memberikan sinyal bakal maju sebagai kandidat Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Jokowi mengatakan hal itu masuk dalam perhitungannya.

“Iya, masih dalam kalkulasi, jangan sampai kalau saya maju malah kalah," kata Jokowi di Solo, Rabu, 14 Mei 2025. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA