Prabowo Luncurkan Pandu, Mobil Listrik Taktis Buatan Pindad

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 11 Juni 2025, 11:37 WIB
Prabowo Luncurkan Pandu, Mobil Listrik Taktis Buatan Pindad
Presiden Prabowo Subianto menandatangani plakat peluncuran Pandu di JiExpo Kemayoran, Jakarta pada Rabu, 11 Juni 2025/Repro
rmol news logo Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan kendaraan taktis listrik produksi dalam negeri yang diberi nama Pandu, pada pembukaan Indo Defence 2025 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.

Peluncuran ini dilakukan usai Prabowo membuka secara resmi ajang pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara tersebut. 

Didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Prabowo berjalan menuju kendaraan berwarna hijau yang terparkir di sisi panggung utama. 

Prabowo tampak menandatangani plakat di atas kap mobil tersebut, sebagai simbol peluncuran produk pertahanan dalam negeri tersebut. 

Pandu merupakan kendaraan taktis 4x4 bertenaga listrik hasil pengembangan PT Pindad, yang berbasis pada Maung MV3. 

Sebelumnya, platform Maung MV3 telah dikembangkan dalam berbagai varian, termasuk Garuda Limousine, kendaraan kepresidenan yang digunakan Prabowo saat ini.

Nama Pandu diambil dari tokoh legendaris dalam wiracarita Mahabarata, yang dikenal sebagai pemimpin awal dan panutan bagi generasi berikutnya. Filosofi ini digunakan untuk menandai Pandu sebagai pelopor kendaraan listrik nasional dalam sektor pertahanan.

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kekuatan pertahanan sebagai pilar utama dalam menjaga kedaulatan dan memastikan kesejahteraan bangsa.

“Pertahanan adalah salah satu jaminan terhadap kemerdekaan dan kesejahteraan. Sejarah mengajarkan kita, ratusan tahun bangsa kita dijajah, kekayaan kita dirampas, budaya dan politik kita dihancurkan,” tegasnya.

Prabowo juga mengungkapkan data hasil riset terkini yang menyebutkan bahwa selama masa kolonial, Belanda telah mengambil kekayaan Indonesia yang nilainya setara 31 triliun dolar AS, atau sekitar 18 kali Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini.

“Kalau kita sekarang bisa menjaga kekayaan kita, mungkin GDP per kapita kita bisa jadi salah satu yang tertinggi di dunia. Dan hampir semua lembaga ekonomi global telah meramalkan potensi besar ekonomi Indonesia," kata dia.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA