Untuk kali ini, ajang dua tahunan tersebut mengangkat tema “Transformasi Air Minum Menuju Swasembada Air” sebagai respons atas rendahnya cakupan layanan air minum perpipaan di Indonesia.
Berdasarkan data UNICEF pada 2023, cakupan layanan air minum perpipaan di Indonesia baru mencapai 19,47 persen. Angka ini jauh tertinggal dari negara-negara ASEAN seperti Myanmar (27 persen), Kamboja (25 persen), dan Timor Leste (58 persen). Sementara itu, Singapura dan Brunei sudah mencapai 100 persen, Malaysia 95 persen, dan Thailand 71 persen.
Tak hanya air minum, capaian sanitasi aman terpusat pun masih rendah. Dari target 15 persen pada 2024, realisasi baru 10,16 persen.
Menjawab tantangan tersebut, Ketua Umum Perpamsi, Arief Wisnu Cahyono mengatakan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan target ambisius dalam Asta Cita yaitu mencapai Swasembada Air pada 2029, dengan peningkatan cakupan layanan air minum perpipaan hingga 40 persen.
"IWWEF 2025 menjadi bagian dari strategi besar ini," kata Wisnu saat jumpa pers di kawasan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Senin 9 Juni 2025.
Forum tersebut tidak hanya menyuguhkan pameran teknologi air dan sanitasi, tetapi juga konferensi internasional, sesi dialog lintas sektor, serta kegiatan kepemudaan.
Acara pembukaan rencananya akan dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, bersamaan dengan International Conference on Infrastructure (ICI).
Sejumlah tokoh kabinet dijadwalkan hadir sebagai pembicara utama. Di antaranya Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri PUPR Dody Hanggodo, dan Wamen PUPR Diana Kusumastuti. Hadir pula Utusan Khusus PBB untuk Isu Air, Retno Marsudi, dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo.
Pameran IWWEF 2025 akan diikuti lebih dari 80 perusahaan dan institusi dari dalam dan luar negeri. Salah satu sorotan utama adalah penandatanganan MoU pembiayaan antara PT SMI dan Perumda Air Minum Kota Bogor serta Surabaya senilai Rp330,4 miliar.
Konferensi ini juga menghadirkan pembicara dari World Bank, Aguas de Portugal, serta operator layanan air dari negara-negara ASEAN. Kegiatan pendukung seperti lomba cerdas cermat pelajar dan workshop media sosial juga digelar untuk melibatkan generasi muda.
Sebagai Ketua Harian Southeast Asia Water Utility Network (SEAWUN), Perpamsi juga akan menggelar forum regional bersama asosiasi air dari Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, Thailand, Filipina, dan Laos. Forum ini bertujuan memperkuat kolaborasi kawasan dalam pengelolaan air minum dan air limbah.
Perpamsi saat ini menaungi 445 perusahaan air minum di seluruh Indonesia dan terus mendorong penguatan layanan air yang inklusif dan berkelanjutan.
BERITA TERKAIT: