Apalagi munculnya nama Amran Sulaiman itu disebut-sebut merupakan bagian dari rekomendasi Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi.
“Kalau Rommy berharap PPP akan kembali berjaya karena ketumnya hasil rekomendasi Jokowi, maka peluang kecewa akan sangat besar," kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Senin 2 Juni 2025.
Sebab, kata Jamiluddin, saat ini citra dan reputasi Jokowi sudah rendah. Hal ini otomatis membuat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi juga rendah.
Atas dasar itu, Jamiluddin berpandangan bahwa pencalonan Amran Sulaiman di Muktamar PPP nanti justru akan kontra produktif jika berdasarkan rekomendasi Jokowi.
Hal itu lantaran internal partai dan masyarakat akan antipati terhadap calon ketum PPP bila nantinya terpilih.
“Jadi, Rommy sangat spekulatif bila tetap memaksakan Andi Amran menjadi ketum PPP,” kata Jamiluddin.
Lebih jauh, Jamiluddin menyebut bahwa tak menutup kemungkinan jika Amran Sulaiman memenangkan kontestasi Muktamar, PPP akan tetap menjadi partai gurem.
“Mimpi kembali ke Senayan bisa jadi hanya tinggal angan-angan belaka,” pungkas Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: