Aboe menilai pidato Presiden Prabowo sarat makna juga menggugah semangat persatuan dunia Islam dan menunjukkan sikap tegas Indonesia dalam membela hak-hak rakyat Palestina.
Menurutnya, Presiden tidak hanya menyampaikan pandangan politik luar negeri, tetapi juga merefleksikan pelajaran sejarah dari para tokoh besar dunia Islam seperti Khalid bin Walid, Shalahuddin Al-Ayyubi, hingga Muhammad Al-Fatih.
“Kami mengapresiasi pidato Presiden Prabowo yang sangat menggugah. Bukan hanya karena keberpihakan beliau yang jelas terhadap Palestina, tetapi juga karena kedalaman khazanah sejarah Islam yang beliau hadirkan,” kata Aboe dalam keterangannya, Kamis 15 Mei 2025.
Aboe berpandangan bahwa Presiden Prabowo menunjukkan betapa kapasitas seorang pemimpin itu harus memahami akar historis dan membangkitkan peran strategis dunia Islam masa kini.
“Penggalan-penggalan sejarah yang diangkat oleh Presiden Prabowo bukan sekadar retorika, melainkan strategi komunikasi yang cerdas untuk membangun kesadaran kolektif dan mempersatukan negara-negara anggota OKI di tengah tantangan global yang semakin kompleks,” ujar Aboe.
Lebih lanjut, Aboe juga menyoroti penekanan Presiden Prabowo terhadap pentingnya solidaritas dan persatuan di antara negara-negara Islam. Dalam konteks global yang diwarnai ketidakadilan dan konflik berkepanjangan, terutama terhadap rakyat Palestina, pidato tersebut dinilai tepat dan relevan.
"Isu Palestina mendapat porsi utama dalam pidato Presiden, dan ini sangat kami hargai. Presiden menegaskan bahwa Indonesia tidak akan pernah surut dalam membela hak-hak rakyat Palestina,” kata Aboe.
“Sikap ini selaras dengan konstitusi kita, nilai-nilai kemanusiaan universal, dan tentu saja dengan amanat rakyat Indonesia yang mayoritas mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina,” demikian Aboe.
BERITA TERKAIT: