BAIS merupakan organisasi intelijen militer di bawah komando Mabes TNI yang memiliki tugas menyajikan informasi intelijen yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan negara.
Sedangkan BIN merupakan lembaga pemerintah yang memiliki tugas intelijen untuk mengantisipasi ancaman keamanan serta kepentingan nasional.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah mengatakan, jika membaca porsi kelembagaan, BAIS dan BIN berbeda ruang. BAIS adalah lembaga internal TNI, sementara BIN lembaga negara.
Menurutnya, jika BAIS dan BIN disatukan berpotensi mengaburkan detail kebutuhan dua lembaga intelijen tersebut.
"Hasil kerja BAIS bisa jadi hanya diperlukan dan seharusnya memang hanya untuk TNI. Jika kemudian berada di lingkar BIN, di mana tidak semua yang ada BIN adalah militer, ini bisa memunculkan potensial kebocoran data rahasia militer," kata Dedi kepada
RMOL, Minggu 11 Mei 2025.
Meski demikan, Dedi berpendapat tidak ada masalah jika BAIS dan BIN disatukan asal di bawah komando Presiden RI.
"Secara umum tidak ada unsur tumpang tindih, kecuali jika BAIS maupun BIN sama-sama berada di bawah Presiden secara langsung, maka perlu ada penyatuan atap," kata Dedi.
Ia menambahkan, meski sama-sama di bidang intelijen, BAIS dan BIN berjalan sendiri-sendiri dengan tupoksinya masing-masing.
"Selama ini, ruang kewenangan BAIS dan BIN sudah berbeda, sehingga tidak ada tumpang tindih," tutup Dedi.
BERITA TERKAIT: