Zulhas: Koperasi Desa Bisa Basmi Tengkulak dan Tukang Timbun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 14 April 2025, 20:17 WIB
Zulhas: Koperasi Desa Bisa Basmi Tengkulak dan Tukang Timbun
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah bupati membahas Kopdes Merah Putih di Jakarta, pada Senin 14 April 2025/RMOL
rmol news logo Penguatan peran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan menjadi senjata ampuh untuk memangkas rantai pasok dan menyingkirkan tengkulak yang selama ini menggerogoti ekonomi desa.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, usai melakukan rapat dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serta sejumlah bupati untuk membahas Kopdes Merah Putih, pada Senin 14 April 2025.

Dengan sistem koperasi yang kuat dan terkoneksi langsung dengan produsen, pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, masyarakat desa bisa mendapatkan kebutuhan pokok secara langsung tanpa harus melalui tengkulak atau makelar.

"Ini memotong rantai pasok pangan dan juga menghilangkan middleman. Bahasa kampungnya itu tengkulak, atau makelar. Nanti hilang semua itu," tegasnya.

Sebagai contoh, Zulhas menyebut distribusi pupuk dan minyak goreng nantinya tidak lagi melalui tangan-tangan perantara. Di mana koperasi desa yang akan menjadi penghubung langsung antara produsen dan warga desa.

"Pupuk nanti dari pabrik langsung ke koperasi. Mau ke mana lagi itu makelar? Udah enggak ada tempat. Minyak goreng juga langsung dari produsen ke koperasi. Jadi enggak ada lagi tukang timbun," jelas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Zulhas meyakini, sistem ini akan menutup celah permainan harga oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab, sekaligus membangun kemandirian ekonomi masyarakat dari desa.

"Koperasi desa ini langsung ke rakyat. Enggak pakai orang tengah lagi," jelasnya.

Selain itu, Zulhas juga menegaskan bahwa Kopdes kini tidak lagi hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam, namun akan dikembangkan menjadi entitas bisnis yang terintegrasi dengan berbagai layanan kebutuhan masyarakat.

“Kalau dulu kan koperasi simpan pinjam. Itu simpan pinjam hanya bagian kecilnya. Kooperasi ini nanti menjadi keberanian bisnis, misalnya sembako, ada kliniknya, bisa jadi agen LPG, bisa yang membagi bantuan pangan, penyaluran KUR Kredit, nanti akan berkembang,” demikian Zulhas. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA