Hal itu disampaikan Ketua Umum MITI Warsito Purwo Taruno dalam keterangannya, Selasa malam, 11 Februari 2025.
Menurut dia, pemerintah harus bisa membuat kategorisasi program pengetatan anggaran berdasarkan kepentingan masing-masing. Tujuannya agar program yang benar-benar penting dan diperlukan dapat berjalan sesuai rencana.
"Di tengah ruang fiskal yang sempit, program efisiensi ini memang perlu dilakukan. Tapi pelaksanaannya harus mengacu pada urutan prioritas yang jelas. Bukan pukul rata yang membuat program yang strategis malah tidak dapat berjalan,” ujar Warsito.
“Bidang riset dan teknologi misalnya, perlu mendapat perhatian lebih agar dapat berkontribusi pada daya saing ekonomi dan kemandirian bangsa yang selama ini dikampanyekan presiden," tambah dia.
Warsito menilai saat ini kegiatan riset sulit berkembang karena secara kelembagaan masih tumpang tindih. Apalagi kalau anggarannya dipangkas, maka bisa dipastikan aktivitas riset akan hilang secara keseluruhan.
"Padahal riset dan inovasi merupakan kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat ke depan, di saat sumber daya alam sudah tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan belanja negara,” tegasnya.
“Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk mengembangkan riset yang bernilai jual tinggi. Karena itu Pemerintah perlu memberi perhatian yang memadai," tandas Warsito yang juga penemu alat pengobatan kanker berbasis elektrostatik.
BERITA TERKAIT: