Berdasarkan survei yang dilakukan pada 4-10 Januari 2025 dengan melibatkan 1.000 responden dari 38 provinsi di Indonesia, sebanyak 80,9 persen menyatakan puas dengan kinerja Presiden ke-8 RI tersebut.
Capaian ini bahkan melampaui tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kerja Presiden Joko Widodo pada periode pertama pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada Januari 2015, tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kerja Jokowi-JK tercatat berada di angka 65,1 persen
Direktur Eksekutif Indeks Data Nasional, Syifak Muhammad Yus mengatakan, tingginya apresiasi publik ini karena banyak program yang dinilai inovatif.
"Mulai dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat dan kualitas sumber daya manusia," katanya lewat keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa 21 Januari 2025.
Program MBG tidak hanya meringankan beban orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga diharapkan mampu mendongkrak PDB sebesar Rp 4.510 triliun pada 2025 serta membuka lapangan pekerjaan baru.
Selanjutnya, program penghapusan utang UMKM bagi petani dan nelayan juga berpengaruh terhadap kepuasan publik.
Pemerintah telah menghapus utang 67 ribu pelaku UMKM senilai Rp 2.4triliun, dengan target menyasar hingga satu juta pelaku usaha, total nilai kredit macet yang akan dihapus mencapai Rp 14 triliun.
Kemudian, program Ketahanan Pangan nasional melalui Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, telah berhasil mengairi lebih dari satu juta hektar lahan tadah hujan dan mencetak sawah baru seluas 100 ribu hektar.
Pemerintah juga menargetkan untuk tidak mengimpor kebutuhan pangan strategis seperti beras, jagung, gula, dan garam pada tahun 2025, memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo mencerminkan harapan besar rakyat terhadap masa depan Indonesia," jelasnya.
Publik melihat Prabowo sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan tegas dan memberikan arah yang jelas dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Model kepemimpinan Prabowo tidak dibangun atas dasar pencitraan personal semata, melainkan lebih mengedepankan tujuan nyata dan kinerja yang konkret," ungkapnya.
Program-program yang diluncurkan selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo memberikan dampak langsung kepada masyarakat, menunjukkan bahwa fokus utamanya adalah memberikan solusi terhadap permasalahan riil.
"Kepercayaan publik Ini menjadi modal penting bagi Prabowo dalam melanjutkan agenda-agenda strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah nasional maupun Internasional," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: