Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto menegaskan, perkembangan ekonomi tidak dapat berjalan tanpa landasan data yang kuat.
"Enggak mungkin kita menyasar ekonomi Indonesia menjadi salah satu dari lima besar dunia pada tahun 2045 tanpa data yang akurat. Ini adalah fase krusial yang harus kita jalani dengan sungguh-sungguh," kata Bima Arya dalam siaran persnya, Jumat, 22 November 2024.
Data yang dikelola Ditjen Dukcapil juga menjadi fondasi penting mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto membawa ekonomi Indonesia tumbuh 8 persen dan GDP mencapai 10.000 Dolar AS.
"Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan menyampaikan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Ini adalah visi besar yang harus kita dukung dengan data yang akurat dan bisa diandalkan," lanjutnya.
Yang tak kalah penting, data kependudukan juga menjadi kunci dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Setiap langkah pembangunan, kata dia, membutuhkan perencanaan matang dan berbasis data valid.
"Perencanaan tanpa data yang akurat akan menghasilkan kebijakan yang tidak efektif," tutupnya.
BERITA TERKAIT: