Diharapkan Presiden dan Wakil Presiden yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 itu bisa mengeksplorasi bonus demografi melalui strategi dan kebijakan demi kemajuan bangsa.
Demikian antara lain dikupas dalam diskusi mahasiswa dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) membahas pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
“Fenomena ini memberikan peluang besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, asalkan dikelolah dengan strategi yang tepat,” ketua panitia diskusi, Rio Trypl, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Tidak bisa dipungkiri, bonus demografi juga dihadapkan dengan berbagai tantangan, mulai dari tingkat pengangguran, kualitas pendidikan, dan akses layanan kesehatan yang merata.
Oleh karenanya, mahasiswa berharap kepemimpinan Prabowo-Gibran bisa menawarkan harapan baru dalam mengelola tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.
"Dengan pengalaman Prabowo yang luas di bidang politik dan militer, serta pengalaman Gibran sebagai seorang pengusaha muda, harapannya bisa merumuskan kebijakan yang responsif dan inovatif,” paparnya.
Selain menjawab masalah tingkat pengangguran, mahasiswa juga mendorong Prabowo-Gibran bisa menciptakan peluang yang lebih luas bagi generasi muda dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan digitalisasi.
Maka dari itu, mahasiswa mendorong agar pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 bisa berjalan dengan sukses, mendukung program kebijakan nasional menuju Indonesia maju, serta mengecam kelompok-kelompok ekstrimis yang mengadu domba dan menyebarkan hoaks jelang pelantikan.
BERITA TERKAIT: