Prabowo disebut akan memilih individu yang kompeten dan berintegritas untuk menduduki posisi strategis dalam pemerintahan, sehingga kebijakan yang dibuat lebih efektif dan terlepas dari kepentingan politik praktis.
"Idealnya jika Indonesia ingin bergerak cepat menjadi negara maju maka memang resepnya adalah membentuk zaken kabinet," kata Andi kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Jumat (27/9).
Analis politik Universitas Nasional itu menjelaskan, zaken kabinet biasa dijumpai dalam negara dengan sistem presidensial. Namun untuk di Indonesia membentuk zaken kabinet memiliki tantangan tersendiri.
"Ini karena praktek koalisi semu dalam Pilpres 2024 yang lalu dan perilaku pragmatis partai politik yang umumnya berkoalisi karena mengejar kursi menteri," jelasnya.
Andi Yusran memandang Prabowo dalam memimpin nanti bakal menerapkan politik kolaborasi. Hal tersebut terlihat dari strategi merangkul semua parpol dalam pemerintahannya.
"Prabowo tentu tidak ingin mendapat sandungan dari senayan," tandas Andi Yusran.
BERITA TERKAIT: