"Silaturahmi antar tokoh bangsa saat ini, khususnya rencana pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri merupakan cermin persatuan nasional dan merupakan kebutuhan objektif sejarah saat ini," ujar Ikhyar di Medan, Jumat (13/9).
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membenarkan ada rencana Prabowo Subianto akan bertemu ketua umum PDIP Megawati Sukarnoputri, Puan menyebut pertemuan itu akan membahas banyak hal. Disebutkan pertemuan itu sebelum 20 Oktober 2024.
"Ya akan, insyaallah. Ya banyaklah (yang akan dibahas). Kalau sudah bertemu, kan pasti membahasnya banyak kan,” kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).
Sementara Politikus PDIP Aria Bima meminta semua pihak untuk tidak mengaitkan pertemuan tersebut sebagai politik transaksional
"Yang tidak boleh pertemuan dua tokoh itu dikaitkan dengan hal-hal yang sangat transaksional, apalagi dengan koalisi dan tidak koalisi. Kemudian berapa jatah yang akan dinegosiasikan, nggak ada itu," kata Aria Bima kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa, (10/9/2024).
Ikhyar sepakat dengan politisi PDIP Arya Bima bahwa rencana pertemuan kedua tokoh tersebut tidak terkait dengan politik transaksional
"Menurut saya pertemuan kedua tokoh bangsa ini tentunya membicarakan tema tema besar terkait Indonesia emas 2045, bukan hal hal yang terkait politik transaksional," jelas Ikhyar
Aktivis 98 ini menilai latar belakang pertemuan kedua tokoh bangsa terkait membangun Indonesia ke depan yang lebih maju dan sejahtera
"Suksesi kepemimpinan nasional secara demokratis sudah selesai, saat ini semua tokoh bangsa mengambil peran apa yang bisa di sumbangkan untuk membantu presiden terpilih membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan besar, saya kira ini yang menjadi landasan rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati," pungkasnya.[R]
BERITA TERKAIT: