Meski diikuti oleh peserta dengan latar belakang berbeda, namun hal ini diharapkan tidak membuat masyarakat mengaitkannya dengan institusi TNI dan Polri.
Harapan itu disampaikan Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (9/9).
“Kita tidak boleh membenturkan institusi TNI-Polri. Tidak boleh. Itu berbahaya untuk bangsa dan negara,” kataya.
Menurut Ganjar, meskipun kedua kandidat berlatar TNI dan Polri, pihaknya mendorong agar lebih mengedepankan ide dan gagasan sebagai wacana untuk memenangkan pertarungan.
“Bahwa kita membuat analisis mereka masing-masing pernah berprofesi di Kepolisian, di TNI, biarkan itu menjadi edit value masing-masing. Justru yang mesti kita dorong adalah apa gagasan mereka, programnya apa, keputusannya nanti apa,” ujar mantan Gubernur Jateng dua periode ini.
Ganjar dalam beberapa kesempatan menyebutkan persoalan korupsi hingga kemiskinan menjadi persoalan yang sangat penting untuk diselesaikan di Jawa Tengah. Ia berharap suksesornya akan tetap memprioritaskan hal ini untuk diselesaikan.
“Maka kemarin saya ditanya, apa sih yang paling penting? Minimum akan ada suksesor saya di Jawa Tengah itu. Tetap dong berantas korupsi. Tetap dong menjaga integritas. Itu sebenarnya yang paling penting,” tuturnya.
“Karena jujur itu akan menjadi nilai paling baik untuk membangun semuanya. Kalau membangun infrastruktur, kamu jujur. Kalau mengentaskan kemiskinan, katakan. Kamu jujur, datanya benar, itu bisa dikerjakan. Jadi saya kira itu yang penting,” demikian Ganjar.
BERITA TERKAIT: