"Kami mengapresiasi RS Medistra yang merespon positif dan permintaan maaf terhadap isu yang bukan hanya merugikan dokter dan perawatnya, juga melukai perasaan umat Islam di Indonesia,” kata Ade lewat keterangan resminya, Rabu (4/9).
Meski begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta masyarakat untuk tetap mengawasi dan melaporkan melalui kanal media sosial PKS jika kejadian tersebut terulang kembali.
Bagi Ade, meski Jakarta kini menyandang kota global, namun norma budaya dan Hak Asasi Manusia (HAM) tetap harus diutamakan dan junjung tinggi.
“Kami berharap hal seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari walaupun DKI Jakarta akan menjadi kota global di mana sumber daya manusia didalamnya akan menghadapi masa persaingan internasional yang bebas aktif,” jelasnya.
Sekretaris Bidang Pembinaan Wilayah Banten, Jakarta dan Jawa Barat (BPW Banjabar) DPP PKS itu menegaskan,jika polemik ini tak dihentikan, kegaduhan di masyarakat dikhawatirkan makin meluas. Imbasnya, pelayanan di rumah sakit menjadi terganggu.
“Sekali lagi, semoga pelarangan hijab di institusi negara ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang,” pungkas Ade.
BERITA TERKAIT: