“Anies sudah tepat tolak tawaran PDIP,” kata Pengamat Politik dan Hukum Damai Hari Lubis (DHL) kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Senin (2/9).
Menurut Damai, ada beberapa hal yang setidaknya bisa menguntungkan Anies karena menolak tawaran PDIP. Pertama,
cost kampanye Pilkada Jabar yang dibutuhkan jauh lebih tinggi dibanding Jakarta. Mengingat, elektabilitas Anies di Jabar tidak semoncer di Jakarta.
“Alasan kedua, faktor geografis Jabar yang lebih luas, sehingga dari sisi ekonomi dan kebutuhan sosialisasi, tentu berdampak
cost yang ekstra lebih jauh dan banyak menyita energi,” kata Damai.
Alasan selanjutnya, tentu Anies sudah membaca arah kebijakan PDIP.
“Maka langkah politik menghindar atau menolak dari Anies andai ada partai yang meminta dirinya untuk bakal menjadi peserta Pilkada Jabar 2024. Adalah pemikiran yang sudah jitu serta brilian,” pungkas Damai.
BERITA TERKAIT: