Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar mengatakan, Anies menggunakan cara memojokkan Pj Gubernur Jakarta saat ini untuk mendongkrak citranya.
"Saya sepakat dengan balasan Pak Heru, jika ingin berlaga kembali silakan dengan cara-cara bermartabat dan tidak mencari kambing hitam untuk menaikkan simpati masyarakat," kata Semar dalam keterangannya, Minggu (21/7).
Sebagai mantan Gubernur, kata Semar, Anies harusnya paham kewenangan seorang Pj Gubernur seperti Heru Budi sangat terbatas, baik berkaitan mekanisme anggaran maupun penyusunan program.
"Kewenangan Heru sebagai Pj terbatas. Pola penyusunan program dan anggaran juga kan disiapkan pada tahun sebelumnya yang disahkan DPRD, bukan program tiba-tiba," jelasnya.
Di sisi lain, Rampai Nusantara justru melihat kinerja Heru Budi sudah cukup baik dalam meneruskan pemerintahan yang berubah status dari DKI Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
"Ada evaluasi berkala dari Kemendagri, selama ini juga tidak kedengaran ada masalah tertentu (di bawah kepemimpinan Heru). Justru yang terlihat beliau mampu menjaga kondusifitas Jakarta di tengah isu perpindahan ibukota negara," lanjutnya.
Berdasarkan fakta di lapangan tersebut, Rampai Nusantara pun meminta kepada semua tokoh yang akan berlaga di Pilkada 2024 lebih mengedepankan gagasan dan program kerja dibanding menyerang orang lain.
"Termasuk Anies Baswedan, siapkan saja program kerja dan lakukan adu gagasan," tutupnya.
Anies sebelumnya menuding Heru Budi memotong kebijakan yang ia tetapkan saat masih menjabat sebagai Gubernur Jakarta. Ia bahkan mengkritik Pemprov Jakarta saat kerap membatasi manfaat kebijakan yang seharusnya dinikmati warga.
"Kami akan memastikan semua manfaat yang sempat terpotong dikembalikan," tegas Anies saat hadir di deklarasi dukungan ormas Bang Japar di Gor Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7).
BERITA TERKAIT: