Padahal KPU mengklaim sudah mensosialisasikan PSU Pemilu anggota DPD kepada masyarakat, baik melalui panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) maupun kerja sama dengan berbagai pihak.
Menanggapi itu, Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menyebut, PSU memang selalu membawa dampak.
"Brutalnya politik uang atau kejenuhan pemilih akibat kelelahan politik membuat mereka tidak terlalu antusias menggunakan hak pilih," kata Titi, lewat akun X miliknya, Kamis (18/7).
Rendahnya partisipasi pemilih itu, antara lain karena tidak sampainya Formulir C Pemberitahuan Pemilihan kepada pemilih, sebab ada pemilih tidak ada di tempat. Selain itu karena pelaksanaan pemungutan kali ini bersifat ulangan.
"Makanya, sejak awal semua harus kerja benar, supaya tidak terjadi kerugian publik seperti ini," tandas Titi.
BERITA TERKAIT: