Pengunduran diri Semuel dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral, sebagai Dirjen pengampu dalam proses secara teknis, atas terjadinya serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
Budi Arie pun menginstruksikan penyelesaian penanganan serangan siber terhadap PDNS 2 secara cepat dan aman, serta memperhatikan keamanan siber dalam jangka panjang.
“Tugas ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar layanan birokrasi harus diselesaikan paling lambat mulai akhir bulan ini. Solidkan koordinasi dengan BSSN, Telkom, Lintasarta, tim ahli, dan seluruh tenan," kata Budi Arie di Press Room Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).
Selain itu, Budi Arie juga menginstruksikan agar memprioritaskan pemulihan layanan tenan maupun aplikasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat luas.
"Rombak seluruh arsitektur PDNS baik itu di Surabaya, Serpong maupun Batam. Ini bukan tugas yang mudah, harus dibuat secara presisi,” tandasnya.
Dikesempatan yang sama, Budi Arie juga melantik enam orang Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama lainnya. Menkominfo menginstruksikan pejabat yang baru dilantik menerapkan integritas yang kuat dan segera bekerja menyelesaikan tugas yang ada.
Adapun Pejabat Tinggi Pratama yang dilantik yaitu Ervan Fathurokhman Adiwidjaja sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Mediodecci Lustarini sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Marroli Jeni Indarto sebagai Direktur Informasi dan Komunikasi Politik.
Selanjutnya Hukum dan Keamanan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Aryo Pamoragung sebagai Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Mohammad Fahmi Kurniawan sebagai Inspektur IV Inspektorat Jenderal dan Nunik Purwanti sebagai Sekretaris Komisi Informasi Pusat.
BERITA TERKAIT: