Hal ini muncul dalam pertemuan antar Warga Kota Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan. Mereka mengeluhkan proses penyaluran bansos yang tidak dikelola dengan baik. Akibatnya banyak warga yang mengantre sangat lama.
“Saya merasa kecewa dengan gubernur sekarang pengganti Pak Anies Baswedan. Banyak masyarakat yang dipersulit untuk mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP),” kata Widyawati Puspasari, warga Kelurahan Menteng Atas dikutip Selasa (9/7).
Kondisi tersebut tentunya membuat gelisah para orangtua yang mempunyai anak penerima KJP. Sebab saat ini mereka sedang bersiap untuk membeli peralatan dan perlengkapan sekolah, seperti seragam, alat tulis, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, kata Widyawati, manajemen pembagian sembako juga kacau. Warga harus antre sejak subuh. Itupun bukan untuk langsung mengambil sembako, tapi untuk antre mendapatkan nomor antrean.
Tata kelola bansos Pemprov DKI Jakarta, kata Widyawati, memang penuh masalah. Tidak hanya KJP dan pembagian sembako, bantuan untuk lansia juga penuh persoalan.
“Padahal lansia tidak bekerja. Belum tentu mereka ada yang merawat. Mereka membutuhkan bantuan dengan cepat," keluh Widyawati.
Jodi, warga Kelurahan Pasar Manggis mengatakan, perjuangan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur terasa sekali. Anies tak hanya membangun infrastruktur kota, tapi juga manusianya.
“Pak Anies Baswedan jelas. Membangun kotanya, membangun manusianya,” kata Jodi.
Begitu juga untuk lansia. Terhitung sejak awal diluncurkan pada 2018 hingga masa akhir kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, tercatat ada 104.448 lansia penerima manfaat.
BERITA TERKAIT: