Seruan itu disampaikan Direktur Eksekutif Nagara Institute, Akbar Faizal, di Jakarta, lewat akun X miliknya, dikutip Minggu (30/6).
"Serang balik mereka dan kembalikan data-data kita yang sering dimanfaatkan banyak oknum untuk kepentingan sendiri," tulis Akbar.
Mantan anggota DPD RI itu juga menyorot permintaan peretas yang meminta tebusan dengan nilai fantastis, yakni 8 juta Dolar AS atau Rp131 miliar.
"Soal permintaan para pembajak, biar diurus mereka yang pengalaman peras-memeras," sindir Akbar.
Seperti diketahui, sumber serangan berasal dari file ransomware dengan nama Brain Cipher Ransomware. Ransomware merupakan pengembangan terbaru dari ransomware lockbit 3.0.
Pemerintah memastikan data yang hilang tidak bisa disalahgunakan oleh pembuat ransomware, karena telah diisolasi aksesnya oleh pemerintah.
BERITA TERKAIT: