"Kalau nasabah sekelas organisasi keagamaan yang cukup besar Muhammadiyah kemudian menarik asetnya atau tabungannya senilai Rp15 triliun, berarti kan ada masalah serius dengan bank tersebut," kata Sekjen Partai Hanura Benny Rhamdani di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu malam (8/6).
Itu sebabnya, Benny meminta agar bank pelat merah itu berbenah diri atau melakukan introspeksi sebelum terlanjur.
"Artinya kan menjadi introspeksi bagi BUMN, kebetulan lagi banyak masalah ya banyak perusahaan-perusahaan akan mengalami kebangrutan yang lain sudah bangkrut," jelas Benny.
Introspeksi harus segera dilakukan, karena jangan sampai ada organisasi lain yang ikuti langkah Muhammadiyah ke depan.
"Ini pukulan sangat serius menurut saya, jangan-jangan setelah Muhammadiyah nanti akan diikuti oleh pihak-pihak lain. Menurut saya layak segera dievaluasilah ya menteri BUMN," tegas Benny.
Pada Kamis (30/5) lalu, Muhammadiyah resmi menarik dana persyarikatan yang disimpan di Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan total mencapai Rp13-15 triliun.
Keputusan Muhammadiyah ini tertuang dalam memo Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomor 320/I.0/A/2024 yang telah ditandatangani oleh Ketua Muhammadiyah yaitu Agung Danarto dan Sekretaris Muhammadiyah yaitu Muhammad Sayuti.
BERITA TERKAIT: