Begitu dikatakan Ketua Umum MIPI Bahtiar dalam sambutannya pada acara “Prominent Leaders Academy: Konvensi Nasional dan Closing Program” di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (3/3).
PLA merupakan program akademi kepemimpinan yang diselenggarakan MIPI serta didukung oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Ford Foundation.
Bahtiar dalam sambutannya menyampaikan, alumni PLA tidak hanya menjadi teladan, tetapi diharapkan bisa menjadi manusia-manusia produktif dan pemimpin di berbagai sektor.
"Selamat pada adik-adik semua yang menjadi bagian dari kegiatan PLA, kami bangga pada adik-adik semua dan ke depan terus menjadi bagian ilmu pemerintahan," ujar Bahtiar dalam keterangan tertulis, Senin (4/3).
"Tentu kami punya tanggung jawab sebagai MIPI, tidak sekadar memfasilitasi untuk mengikuti kegiatan ini menjadi bagian, kami pasti juga punya tanggung jawab bagaimana ada kelanjutan dalam mengikuti PLA," tuturnya.
Bahtiar melanjutkan, mempersiapkan generasi muda Indonesia Emas 2045 merupakan tanggung jawab pemerintah, baik itu pusat maupun daerah.
Hal ini perlu mendapat dukungan oleh MIPI, guna memastikan kepemimpinan bangsa pada 2045 mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjawab berbagai tantangan di masa depan.
"Kita berharap di tahun 2024 ini, program PLA akan kita kembangkan scope-nya. Tema-temanya tidak hanya berbicara tentang bagaimana birokrasi, bagaimana pemerintahan," tuturnya.
Selaras dengan Bahtiar, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MIPI Baharuddin Thahir berharap, PLA bisa dilakukan secara berkelanjutan dan menghadirkan berbagai pemimpin muda masa depan.
Menurutnya, PLA merupakan terobosan baru dari pengurus MIPI yang belum pernah dilakukan. Acara tersebut merupakan puncak kegiatan dari rangkaian PLA yang dilaksanakan sejak Agustus 2023 lalu.
"PLA ini memang inisiasi dari Pak Ketum, yang mengatakan bahwa MIPI itu harus punya gaung yang lebih luas, dikenal lebih luas," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: