Pertemuan keduanya terjadi lewat udara. Anies hadir secara langsung di lokasi kegiatan. Sementara Ganjar karena baru selesai kampanye di Semarang terpaksa hadir secara virtual.
Selain Anies dan Ganjar, sebenarnya Prabowo Subianto juga diundang untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Namun di detik-detik terakhir Prabowo tidak bisa hadir dan hanya mengirimkan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Rosan Perkasa Roeslani, bersama beberapa anggota TKN lainnya.
Anies Baswedan hadir bersama istri, Fery Farhati, dan Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said. Adapun Ganjar, walau tak hadir di lokasi, mengirimkan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN), Arsjad Rasjid, serta beberapa anggotanya.
Karena hanya Anies yang hadir, maka dua kursi lain di platform kehormatan dibiarkan kosong.
Setelah Anies menyampaikan sambutan berisi komitmen menjaga kemerdekaan pers, yang tampil berbicara berikutnya adalah Rosan. Dari tempatnya berdiri, di barisan depan, Rosan menyampaikan permohonan maaf karena Prabowo tidak bisa hadir. Dia tidak menyebutkan secara pasti alasan ketidakhadiran Prabowo.
Setelah Rosan, barulah Ganjar berbicara dari Semarang.
Sempat terjadi dialog ringan antara Ganjar di ruang virtual dan Anies di lokasi kegiatan.
“Mas Anies apa kabar?” sapa Ganjar.
Sementara Anies menyapa, “Halo Dab.”
“Dab” adalah bahasa gaul Jogjakarta atau Boso Walikan Jogja, yang artinya “Mas”.
“Bagaimana tadi kampanye terakhirnya?” tanya Ganjar lagi.
Menjawab pertanyaan Ganjar, Anies dengan antusias mengatakan, “Alhamdulillah, seru. Banyak yang datang secara organik. Datang bukan bayaran. Jadi kita senang sekali.”
Ganjar tertawa.
Lalu lanjut Anies, “Lho memang nggak dikasih uang. Datangnya, datang sendiri. Datang bawa harapan. Bukan minta bayaran. Pulang insya Allah bawa perubahan. Jadi kita senang sekali,” kata Anies lagi.
“Kita senang dengan rakyat Indonesia yang hadir pemilu dengan suka cita, hadir kampanye dengan suka cita. Bukan karena soal-soal rupiah, karena sudah terlalu lama politik di dalam kungkungan seperti itu,” urai Anies lagi.
BERITA TERKAIT: