Demikian ditegaskan Ketua BUMN Muda, Soleh Udin Al Ayubi merespons berbagai isu miring terkait perusahaan negara, termasuk isu perubahan BUMN menjadi koperasi.
"Sebaiknya pencapaian BUMN jangan dianggap remeh, dinihilkan dengan berbagai isu tak berdasar seperti penggantian koperasi," kata Soleh dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/2).
Soleh yang juga Wakil Direktur Utama Holding BUMN Farmasi Bio Farma Group ini memandang, BUMN kerap berperan menjadi penentu di saat Indonesia dihantam pandemi Covid-19.
Dalam kurun waktu 2020-2022, BUMN Farmasi melakukan pengadaan obat, vaksin, hingga alat tes Covid-19 hingga ke luar negeri. Termasuk berkolaborasi dengan maskapai penerbangan Garuda dan evakuasi WNI dari Wuhan, China.
BUMN Karya dan Farmasi juga bergerak membangun Rumah Sakit Covid-19. Kondisi ini menjadi indikator bahwa BUMN itu harus kuat. BUMN yang kuat berarti harus untung.
"Belum terhitung dampak ekonomi lainnya yang lebih luas dari BUMN yang untung itu. Mulai dari penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, memperkuat UMKM, hingga membawa nama Indonesia ke mancanegara," tandasnya.
BERITA TERKAIT: