Atikoh bersama para santri dan kiai turut bermunajat bersama di Ponpes. Atikoh mengaku senang bisa melakukan kegiatan tersebut, dan berharap agar momen silaturahmi terus terjalin baik di masa mendatang.
"Wah senang sekali karena kan yang jelas, pasti kalau di pesantren, banyak doa. Mereka juga adik-adik santri itukan ngaji sampai malam, kemudian malamnya juga salat (Tahajjud lalu salat) Subuh," ungkap Atikoh kepada wartawan usai blusukan di Pasar Induk Bondowoso, Jawa Timur, Kamis siang (25/1).
Dari kediaman sang kiai, Atikoh langsung tancap gas untuk melanjutkan kegiatan dengan blusukan ke pasar induk Bondowoso.
Dia mengungkapan selama bermunajat di Ponpes mendapatkan banyak pelajaran mulai dari kesederhanaan hingga introspeksi agar menjadi insan yang lebih baik ke depannya.
"Kita memang sangat membutuhkan, yang pertama kita bisa jadi insan yang bersyukur dengan semua rezeki yang Allah berikan, sekaligus kita refresh sekalian intropeksi apa sih yang sudah kita lakukan, apakah sudah sesuai dengan tanggung jawab kita sebagai manusia," terang Atikoh.
Mantan wartawati itu pun mendapatkan wejangan dari para kiai, dan berharap wejangan-wejangan tersebut bisa menjadi energi untuk berbuat baik lebih banyak lagi kepada masyarakat.
"Ada beberapa (wejangan). Yang pertama tentu selalu bisa istiqomah, bisa berbuat baik ke masyarakat, dan tentu saja minta izin Yang Maha Kuasa," jelas Atikoh.
Sebelumnya, Atikoh menghadiri acara istighosah bersama Pimpinan Ponpes Nurul Khalil dan ribuan santri dan santriwati serta masyarakat sekitar.
BERITA TERKAIT: