Megawati mengaku heran ada anggota TNI yang melakukan penganiayaan kepada rakyat sipil.
"Yang salah tuh siapa, saya sampai mikir, sebenarnya apa sih yang ada di dalam hati dan pikiran mereka? Kok enak aja rakyat
dibegituin. Lho apa gak tahu sekarang anak muda senang banget pakai motor yang
brong-brong, itu knalpot dicopot, itu kan sebenarnya mau menunjukkan namanya anak muda, mau sok jagoan," kata Megawati dalam pidato politiknya di acara HUT ke-51 PDIP yang digelar di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
“Lah kok
aih, saya bilang Kok enak
men, aduh sampai bonyok saya lihat, yang dipukuli. kok mulut bisa sampai sini yo (nyentuh jidat) sampai bengkak gitu,” sambungnya.
Presiden kelima RI itu lantas mengingatkan aparat TNI maupun Polri bahwa mereka digaji oleh rakyat yang berasal dari pajak rakyat. Oleh karena itu, Megawati meminta aparat tidak berlaku semena-mena kepada rakyat sipil.
“TNI, Polri dan lain-lain, mereka itu kan jadi, gratis lho, dibayar negara lho, negara tuh dari mana bayarannya, ya rakyat lah, yang ngumpulin, patuh bayar pajak dan sebagainya. ini sirkulasi apa?” kata Megawati.
Megawati menegaskan bahwa pihaknya tidak dalam rangka membangun sentimen terhadap TNI yang
notabene adalah abdi negara. Namun, layaknya seorang abdi negara harus sadar betul bahwa mereka harus melindungi rakyat.
“Saya bukan sentimen, enggak, ini supaya tahu, kalian itu abdi negara. negara bukan perorangan, udah begitu mbok sadar. yang harus dilindungi itu sopo to, rakyat lah. lah kok saya kok sekarang kayak gini ya, gimana sih,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: