Kepercayaan dari Gus Dur itu, diceritakan Mahfud MD yang juga cawapres nomor urut 3 saat menghadiri acara Haul ke-14 KH Gus Dur, di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Mahfud bercerita, pada saat menjabat presiden, Gus Dur ingin mengangkat orang-orang yang potensial untuk menjadi menteri dan membantunya di dalam kabinet.
Kala itu Gus Dur melihat sebuah potensi di dalam diri Mahfud. Meski saat itu Mahfud belum banyak dikenal orang, tapi dipercaya menjadi menteri.
“Tidak ada yang kenal saya. Dulu bapak-bapak itu tidak tahu Mahfud MD itu siapa. Kan baru tahu setelah diangkat Gus Dur, karena saya bukan siapa-siapa,” ujar Mahfud dalam keterangan tertulis, Minggu (7/1).
Cerita Mahfud berlanjut ke momen di mana dirinya bersama Gus Dur, putri Gus Dur Yenny Wahid, dan Cendekiawan Moeslim Abdurrahman berkumpul.
“Waktu itu ada saya, ada Mbak Yenny, ada Moeslim Abdurrahman almarhum. ‘Moeslim, Mahfud ini penting untuk penegakan hukum di negara kita.’ Waktu itu Gus Dur bilang begitu,” tuturnya.
Kalimat yang dilontarkan Gus Dur pun menjadi pegangan Mahfud sampai sekarang. Mahfud menganggapnya sebagai sebuah wasiat seorang guru yang harus dilaksanakan hingga kapanpun.
“Itu saya anggap sebagai wasiat dari Gus Dur bahwa saya harus terus menegakkan hukum,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: