Menurut dokter spesialis jiwa RSHS, dr Santi Andayani, fasilitas yang disiapkan akan melayani pasien sebaik mungkin. Pasien laki-laki dan perempuan ditempatkan terpisah.
"Kita akan melayani sebaik mungkin dengan apa yang kita punya. Ruangan rawat inap untuk kejiwaan ada 20 unit," kata Bey, seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (13/12).
Lebih teknis dia menjelaskan, pasien yang mengalami gangguan jiwa dapat dilihat dari gejalanya, seperti jantung berdebar, sakit kepala, dan yang lebih berat berkelakuan aneh.
Dia juga mengingatkan, gangguan jiwa juga bisa karena faktor genetik, pola asuh, dan psikologis.
“Jadi, setiap Caleg yang kalah hendaknya dapat menerima kekalahannya, atau adaptasi dengan perubahan yang dialami. Kalaupun terkait kehilangan sumber daya harta, yakinkan bahwa tetap punya potensi untuk kembali pulih," katanya.
Dia juga mengatakan, ruang isolasi kejiwaan bisa diperuntukkan bagi orang yang mengalami gangguan jiwa ringan, bukan hanya yang depresi berat saja.
"Jadi, gangguan jiwa biasa atau sering disebut stress juga bisa,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: