Anies menyampaikan hal itu usai bertemu dan berdialog dengan nelayan di Kampung Nelayan Pantai Kualu, Bengkulu, Rabu sore (6/12).
"Saya bertemu dengan nelayan di pantai pasar, lalu mendengar apa yang menjadi permasalahan mereka. Sejumlah nelayan menyampaikan bahwa ada kebutuhan untuk tempat pengolahan ikan," ujarnya.
Menurut Anies, tempat pengolahan ikan akan membuat ikan tahan lama. Begitu tidak tahan lama, harganya langsung turun. Pendapatan nelayan pun akan berkurang.
Anies menuturkan, permasalahan tersebut sudah berlangsung lama. Oleh karena itu, dia bersama cawapres Muhaimin Iskandar telah berkomitmen secara khusus dalam visi dan misi mereka untuk memajukan serta menyejahterakan nelayan dan wilayah pesisir.
"Kami tidak ingin masalah itu berulang-ulang. Oleh karena itu, kami perlu melihat kesiapan tempat pengolahan ikan. Itu bagian dari visi dan misi kami bahwa tempat-tempat sentral kegiatan perikanan dan kegiatan nelayan harus disiapkan tempat penyimpanannya, cold storage," paparnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berjanji tidak hanya membangun tempat pengolahan ikan, tetapi juga pengelolaannya oleh koperasi nelayan. Dengan harapan nelayan bisa menambah nilai jual dari hasil tangkapannya.
Anies juga menyebut bahwa nelayan mengeluh soal kelangkaan pasokan solar, yang menjadi bahan bakar untuk melaut.
"Jadi, ini jamak, di banyak tempat pasokan solar subsidi terbatas, dan itu harus diselesaikan dari hulu ke hilir, bukan hanya di Bengkulu, melainkan di banyak tempat," tutupnya.
BERITA TERKAIT: